MediaPendidikan Anak bagian dari konsep Taqwa, Cerdas, Ceria. BukuKe-2 Bertanya Kepada Alloh tentang Takwil Ayat Mutasyabihat Untuk bisa bertanya kepada Al Qur-an ada beberapa prinsip y Beliaumenjawab, "Janganlah engkau marah." Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (selalu) menjawab, "Janganlah engkau marah." (HR. Bukhari) [HR. Jika ada yang mau marah hingga mau mentalak istrinya, maka kita katakan, "Bersabarlah, tahanlah diri terlebih dahulu." Janganlahengkau marah! Janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Inilah 7 tips menanggulagi kemarahan. "Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Ping-balik: Jangan Marah, Bagimu Surga - An.Galery. Ping-balik: Jangan Marah! - ISLAMIPOS. Endah Sri Wahyuni says: JogjaMengaji Mahasiswa TEKNIK KIMIA UGM dan Alumni MA'HAD AL 'ILMI Yogyakarta rfUJ. Kali ini akan dishare kumpulan hadits tentang marah lengkap dalam tulisan bahasa arab dan artinya. Hendaknya kita memahami hadits larangan marah ini agar kita dijauhakan dari sifat emosi dan amarah yang tercela. Menurut islam sendiri, ada marah yang diperbolehkan dan ada yang dilarang dan masuk sifat tercela. Semuanya tergatung ituasi dan kondisinya. Namun dalam banyak dalil hadist, Rasulullah SAW menganjurkan untuk jangan marah dan menahan emosinya. Dan bagi siapapun yang tidak marah dan sabar menahan amarahnya, maka dijanjikan akan mendapatkan surga. Ini adalah kabar gembira bagi yang sabar dan tidak mudah marah saat situasi tertentu. Dalam kitab suci Al Quran, ALLAH SWT berfirman sebagai berikut ูˆูŽ ุณูŽุงุฑูุนููˆู’ุข ุงูู„ู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูู ู…ู‘ู†ู’ ุฑู‘ูŽุจู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุนูŽุฑู’ุถูู‡ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽู…ูˆุชู ูˆูŽ ุงู’ู„ุงูŽุฑู’ุถู ุงูุนูุฏู‘ูŽุชู’ ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู’ู†ูŽ. ุงูŽู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูู†ู’ููู‚ููˆู’ู†ูŽ ููู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุฑู‘ูŽุขุกู ูˆูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุฑู‘ูŽุขุกู ูˆูŽ ุงู’ู„ูƒุธูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงู’ู„ุบูŽูŠู’ุธูŽ ูˆูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงูููŠู’ู†ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ูˆูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูŠูุญูุจู‘ู ุงู’ู„ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ. ุงู„ ุนู…ุฑุงู†133-134 Artinya Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafqahkan hartanya, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [QS. Ali 'Imran 133 - 134] Melihat ayat suci diatas, maka jelaslah bahwa hendaknya kita jangan marah, belum lagi banyak sekali dalil hadits tentang larangan marah. Juga apa manfaat dan keutamaan orang yang mampu menahan marah, tidak suka berbdebat, tidak kasar dan selalu bersabar. Dan agar lebih jelas, simak selengkapnya daftar bacaan hadits larangan marah dalam islam lengkap dalam lafadz arab dan terjemahan bahasa Indonesianya. Setelah membaca penjelasan dari hadist dibawah ini, jangan marah dikarenakan hal hal sepele lagi Hadits Jangan Marah ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุงูŽูˆู’ุตูู†ูู‰. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ููŽููŽูƒู‘ูŽุฑู’ุชู ุญููŠู’ู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุต ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ. ููŽุงูุฐูŽุง ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ู. ุงุญู…ุฏ Artinya Dari Humaid bin Abdurrahman dari seorang shahabat Nabi SAW, ia berkata Ada seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah, nasehatilah saya". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah". Perawi berkata Lalu orang laki-laki itu berkata, "Kemudian saya berfikir ketika Nabi SAW menyabdakan apa yang beliau nasehatkan itu, jika demikian marah itu mengumpulkan kejahatan seluruhnya". [HR. Ahmad] ุนูŽู†ู’ ุณูู„ูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ู ุตูุฑูŽุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุณู’ุชูŽุจู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงูŽู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ูˆูŽ ู†ูŽุญู’ู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุฌูู„ููˆู’ุณูŒ ูˆูŽ ุงูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ูŠูŽุณูุจู‘ู ุตูŽุงุญูุจูŽู‡ู ู…ูุบู’ุถูŽุจู‹ุง ู‚ูŽุฏู ุงุญู’ู…ูŽุฑู‘ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุต ุงูู†ู‘ูŠู’ ูŽู„ุงูŽุนู’ู„ูŽู…ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู‹ ู„ูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ูŠูŽุฌูุฏูุŒ ู„ูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. ููŽู‚ูŽุงู„ููˆู’ุง ู„ูู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงูŽู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ู…ูŽุนู ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ู‰ ู„ูŽุณู’ุชู ุจูู…ูŽุฌู’ู†ููˆู’ู†ู. ุงู„ุจุฎุงุฑู‰ Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata Ketika kami duduk di sisi Nabi SAW, ada dua orang saling mencaci. Lalu salah seorang diantara keduanya menjadi marah, merah mukanya. Kemudian Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya, seandainya ia mengucapkan A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". Kemudian orang-orang berkata kepada laki-laki tersebut, "Tahukah kamu apa yang disabdakan oleh Nabi SAW tadi ?". Orang yang marah itu menjawab, "Aku ini tidak gila !". [HR. Bukhari juz 7, hal. 99] ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ] Artinya Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam Ya Rasulullah nasihatilah saya. Beliau bersabda Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda Jangan engkau marah Riwayat Bukhori ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ูู‰ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู. ุงู„ุทุจุฑุงู†ู‰ ูู‰ ุงู„ุงูˆุณุท ุฑู‚ู… Dari Abu Darda', ia berkata Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah, maka bagimu surga". [HR. Thabarani dalam Al-Ausath no 2353] ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุงู’ู„ู…ูุณูŽูŠู‘ูŽุจู ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ูˆูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ููŽุขุฐูŽุงู‡ู. ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽุŒ ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉูŽุŒ ููŽุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุญููŠู’ู†ูŽ ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ุงูŽูˆูŽุฌูŽุฏู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ู…ูŽู„ูŽูƒูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠููƒูŽุฐู‘ุจูู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูƒูŽ. ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑู’ุชูŽ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ุงูŽูƒูู†ู’ ูู„ุงูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ุงูุฐู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… Dari Saโ€™id bin Musayyab, bahwasanya ia berkata, "Pernah suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama shahabat-shahabatnya, lalu ada seorang laki-laki yang mencaci dan menyakiti Abu Bakar, tetapi Abu Bakar diam saja. Kemudian ia menyakitinya yang kedua kali, tetapi Abu Bakar masih diam saja. Lalu ia menyakitinya yang ketiga kali, lalu Abu Bakar membalasnya. Maka Rasulullah SAW berdiri ketika Abu Bakar membalasnya, lalu Abu Bakar bertanya, "Apakah engkau marah kepadaku, ya Rasulullah ?". Rasulullah SAW bersabda, "Tadi malaikat turun dari langit seraya mendustakan apa yang ia katakan terhadapmu, tetapi setelah engkau membalasnya, syaithan lalu duduk di situ, maka tidaklah pantas aku duduk karena syaithan duduk di situ". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 274, no. 4896] ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู…ูŽุงุฐูŽุง ูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ูู‰ ู…ูู†ู’ ุบูŽุถูŽุจู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽ ุฌูŽู„ู‘ูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ุงุญู…ุฏ ArtinyaDari Abdullah bin Amr, bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah SAW, โ€œYa Rasulullah, apa yang bisa menjauhkan saya dari murka Allah Azza wa Jalla ?โ€. Rasulullah SAW bersabda, โ€œJangan marahโ€. [HR. Ahmad juz 2, hal. 175] ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ูˆูŽุงุฆูู„ู ุงู’ู„ู‚ูŽุงุตู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุฑู’ูˆูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ ููŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽุฃูŽุบู’ุถูŽุจูŽู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ููŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูู‰ ุงูŽุจููŠู’ ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุฏู‘ูŠู’ ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุงูู†ู‘ูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู. ูˆูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูŽ ุฎูู„ูู‚ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ูˆูŽ ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุชูุทู’ููŽุฃู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุจูุงู’ู„ู…ูŽุงุกูุŒ ููŽุงูุฐูŽุง ุบูŽุถูุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃู’. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… Dari Abu Wail Al-Qaashsh, ia berkata, "Saya pernah datang kepada 'Urwah bin Muhammad As-Sa'diy, lalu ada seorang laki-laki yang berbicara kepadanya yang membuatnya marah, maka ia bangkit lalu berwudlu. Setelah berwudlu kemudian ia berkata Ayahku mencerita-kan kepadaku dari kakekku yaitu 'Athiyah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya marah itu dari syetan dan sesungguhnya syetan itu diciptakan dari api, dan hanyasanya api itu dipadamkan dengan air, maka apabila salah seorang diantara kalian marah hendaklah ia berwudlu". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 249, no. 4784] ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุฐูŽุฑู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ุงูุฐูŽุง ุบูŽุถูุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽ ู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฆูู…ูŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ุŒ ููŽุงูู†ู’ ุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู. ูˆูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ููŽู„ู’ูŠูŽุถู’ุทูŽุฌูุนู’. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… Dari Abu Dzarr, ia berkata Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada kami, "Apabila salah seorang diantara kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, niscaya akan hilang marahnya. Dan jika belum hilang marahnya, maka hendaklah ia berbaring tiduran". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 249, no. 4782] ุฅูุฐูŽุง ุบูŽุถูŽุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุณู’ูƒูุชู’ ุฑูˆุงู‡ ุฅู…ุงู… ุงุญู…ุฏ โ€œJika di antara kalian marah maka hendaklah ia diamโ€ HR Imam Ahmad ู„ุง ุชุบุถุจ ูˆู„ูƒ ุงู„ุฌู†ุฉ โ€œJangan marah, maka bagimu syurgaโ€ ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽุŒ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูˆูŽ ุงูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŠู’ ุงูŽุนู’ู‚ูู„ูู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุงูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง. ูƒูู„ู‘ู ุฐู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Jariyah bin Qudamah bahwa ada seorang lelaki berkata pada Rasul; โ€œYa Rasulullah katakan padaku suatu naehat yang ringkas dan semoga aku bisa menjaganya.โ€ Rasul bersabda โ€œJangan marahโ€. Orang itu mengulangi perkataannya dan Rasul tetap bersabda โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ูู‰ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู Dari Abu Darda berkata Ada seorang lelaki berkata pada Rasul โ€œYa Rasulullah, tunjukilah saya akan suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga.โ€ Rasul pun bersabda โ€œJangan marah, maka kamu mendapat surga.โ€ HR. Thabrani ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุงู’ู„ู…ูุณูŽูŠู‘ูŽุจู ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ูˆูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ููŽุขุฐูŽุงู‡ู. ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽุŒ ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉูŽุŒ ููŽุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุญููŠู’ู†ูŽ ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ุงูŽูˆูŽุฌูŽุฏู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ู…ูŽู„ูŽูƒูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠููƒูŽุฐู‘ุจูู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูƒูŽ. ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑู’ุชูŽ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ุงูŽูƒูู†ู’ ูู„ุงูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ุงูุฐู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู Dari Saโ€™id bin Musayyab ia berkata โ€œPernah ketika Rasul duduk bersama sahabat-sahabat, lalu ada laki-laki yang mencaci dan menyakiti Abu Bakar tapi Abu Bakar hanya diam. Lalu ia menyakitinya kedua kali dan beliau masih diam. Hingga tiga kali lalu Abu Bakar membalasnya. Lalu Rasul berdiri dan Abu Bakar bertanya โ€œApakah engkau marah kepadaku, ya Rasulullah? Rasul menjawab โ€œTadi malaikat turun dari langit seraya mendustakan apa yang ia katakan kepadamu tapi setelah engkau membalasnya, syetan lalu duduk disitu, maka tidaklah aku pantas duduk karena ada syetan disitu.โ€ HR. Abu Dawud ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ุงูŽูˆู’ุตูู†ูู‰ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Abu Hurairah ia berkata Sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad; โ€œNasehatilah saya Ya Rasulullahโ€. Kemudian Rasulullah bersabda; โ€œJangan marah.โ€ Orang itu mengulanginya hingga berkali-kali dan Nabi bersabda; โ€œJangan marahโ€. HR. Bukhari ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉู. ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู DArtinya ari Abu Hurairah bahwa Rasul bersabda โ€œOrang yang kuat itu bukan orang yang kuat dalam bergulat tapi orang yang kuat dalam menahan dirinya ketika marah.โ€ Hadits riwayat Bukhari ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑุถ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ูŠูุตูŽู„ู‘ู‰ ุฑูŽุฃูŽู‰ ููู‰ ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ู†ูุฎูŽุงู…ูŽุฉู‹ ููŽุญูŽูƒู‘ูŽู‡ูŽุง ุจููŠูŽุฏูู‡ู ููŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุธูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุงูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ุงูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ููŽุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฎู‘ูŽู…ูŽู†ู‘ูŽ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู Dari Abdullah bin Umar berkata โ€œKetika Nabi Muhammad sedang shalat, beliau melihat dahak di arah kiblat masjid. Maka setelah selesai shalat beliau mengeriknya dengan tangan beliau, kemudian beliau bersabda โ€œSesungguhnya seseorang diantara kalian jika sedang shalat, sungguh Allah ada di hadapannya. Maka janganlah sekali-kali berdahak ketika shalat ke arah depannya.โ€ HR. Bukhari ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉู. ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู. ุงู„ุจุฎุงุฑู‰ Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah". [HR. Bukhari, HR Muslim] ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽุŒ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูˆูŽ ุงูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŠู’ ุงูŽุนู’ู‚ูู„ูู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุงูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง. ูƒูู„ู‘ู ุฐู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ุงุญู…ุฏ Dari Jariyah bin Qudamah, sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan nasehat dan ringkaskanlah, mudah-mudahan aku bisa menjaganya". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah". Orang itu mengulangi lagi beberapa kali, masing-masingnya Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah". [HR. Ahmad] Setelah melihat hadits laranan marah diatas, ada baiknya kita juga mempelajari untuk megendalikan emosi dan amarah sesuai tata cara yan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana caranya, simak berikut ini cara menahan emosi dan amarah menurut Rasulullah SAW 1. Membaca Taawudz Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taawudz A-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. HR. Bukhari dan Muslim 2. Diam Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW berikut ini "Jika kalian marah, diamlah." HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih. 3. Mengambil posisi lebih rendah Sabda Rasulullah SAW berikut menjelaskan perihal ini Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth. 4. Berwudhu atau mandi Marah itu berasal dari setan dan setan diciptakan dari api. Berikut sebuah hadist yang menjadi dasarnya "Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784 5. Ingatlah hadis ini ketika marah Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. HR. Abu Daud, Turmudzi Demikianlah artikel mengenai kumpulan hadits larangan marah lengkap bahasa arab dan artinya. Semoga daftar hadits dan tata cara menaham dan mengendalikan amarah diatas bermanfaat bagi kita semua sehingga emosi dan amarah lebih terkendali serta tidak mudah marah. Dan yang terpenting adalah jangan marah untuk sesuatu yang memang tidak dibenarkan dengan marah. Wallahu a'lam. Informasi matan hadits dalam tulisan arab dan latin tentang hadits arbain jangan marah serta larangan marah untuk anak tk dilengkapi juga dengan hadis jangan marah bagimu surga latin. โ€“ assalaamuโ€™alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh, ada sebuah hadits yang singkat mudah dihafal akan tetapi bisa menjadi hal yang sulit untuk melaksanakannya. Hadits tersebut berkenaan dengan larangan marah. Dalam post kali ini akan menyampaikan 2 buah hadits, yang pertama bersumber dari hadits arbain jangan marah. Kedua adalah hadits jangan marah bagimu surga dalam tulisan latin beserta arab dan terjemahnya. Langsung saja, berikut hadits dimaksud yang bisa menjadi tema ceramah tentang jangan marah. merupakan hadits nomor 16 dalam kitab Arbain dari Abu Hurairah tentang seorang sahabat yang meminta rasulullah untuk memberinya wasiat. Hadits ini terdapat dalam kitab yang disusun oleh al Imam Al Bukhari nomor Adapun bunyi teks matan hadits dalam tulisan arab adalah sebagai berikut; ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ููŽุฑูŽุฏูŽู‘ุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โ€œBerilah aku wasiat.โ€ Beliau menjawab, โ€œJanganlah engkau marah.โ€ Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam selalu menjawab, โ€œJanganlah engkau marah.โ€ HR. Bukhari, no. 6116 hadits larangan atau jangan marah untuk anak tk jangan marah bagimu surga latin hadits riwayat dari Abu Dardak yang meminta kepada Rasulullah untuk menunjukkan kepada beliau suatu amalan yang bisa membuat beliau masuk surga. Hadits Riwayat Thabrani dalam terdapat dalam kota Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi Adapun secara lengkap bunyi hadits dimaksud dalam tulisan arab dan teks latin beserta terjemahnya sebagaimana tertulis dibawah ini. ูˆุนู† ุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุจู† ุฃุจูŠ ุนุจู„ุฉ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุฃู… ุงู„ุฏุฑุฏุงุก ุชุญุฏุซ ุนู† ุฃุจูŠ ุงู„ุฏุฑุฏุงุก ู‚ุงู„ ู‚ู„ุช ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ Hadits jangan marah bagimu surga ini terdapat dalam Mujam Thabarani Awsath jilid 3 halaman 25 adapun tulisan jangan marah bagimu surga arab latin adalah sebagai berikut ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ teks latin laa taghdab wa lakal jannah ceramah tentang jangan marah materi ceramah tentang marah dapat anda ambilkan dari kedua buah hadits diatas. Kemudian anda dapat menambahkan kiat kiat supaya bisa menahan amarah. 5 Kiat menahan Amarah ini merupakan rangkuman dari tulisan Muhammad Abduh Tuasikal, Membaca taโ€™awudz, meminta perlindungan pada Allah dari godaan setanDiamBerganti posisiMengambil air wudhuIngat wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan janji beliau Adapun lebih lengkapnya anda bisa melihat dalam buletin yang diterbitkan oleh sebagaimana dibawah ini. kaligrafi hadits jangan marah berikut adalah sebuah gambar kaligrafi matan hadits jangan marah bagimu surga yang dapat dijadikan sebagai DP WA alias Display Picture Whatsapp anda atau hanya sekedar koleksi gambar. tidak banyak yang bisa kami lakukan karena edit gambar memerlukan waktu yang lumayan lama dan agak ribet. demikian informasi tentang hadits larangan marah atau jangan marah bagimu surga untuk anak TK ataupun PAUD, bisa juga dijadikan materi ceramah. wilujeng siang, wassalaamuโ€™alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Read more articles Emosi yang fluktuatif membuatku terkadang tak bisa mengontrol diri untuk tidak marah. Hal kecil pun bisa memicu marah. itulah yang terjadi kepadaku saat-saat hamil. Entah memang hormon kehamilan yang menjadi salah satu penyebabnya atau memang diriku yang kurang sabar. Ku rasa diriku yang kurang sabar sih..hehe Hari itu aku kesal dengan suamiku yang melakukan kesalahan menurutku, padahal mungkin kalau dilihat dari sudut pandang orang lain, itu hanya kesalahpahaman. Tapi aku langsung marah kepada suamiku ditambah rasa ingin diperhatikan ketika marah yang tak kunjung juga kudapatkan dari suamiku. Suamiku memilih untuk diam hingga aku sendiri yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. Kesal masih menyelimuti kenapa tak mangajak ku berbicara duluan?kenapa tak memperhatikanku? Sebenarnya jauh dari alasan marahnya istri karena ingin diperhatikan lebih. Ketika suamiku memelukku, betapa nyamannya aku, hilang semua rasa marah, kesal, sedih. Hingga akhirnya kamipun hangat kembali. Aku berbicara kepada kandunganku โ€œnak, jangan ikut-ikutan sedih ya, jangan ikutan marah, kesal, jadi anak yang selalu bahagia yaโ€, perutku pun berdenyut merespon ucapanku. Sekali lagi aku sadar, tak seharusnya aku meluapkan marahku, seharusnya aku bisa lebih sabar karena dari dalam perutku, ada janin yang melihat, merasakan, bahkan mungkin tertular emosi negatif dari ibunya. Dari sinilah aku belajar bersabar ketika hamil, ada hal yang lebih penting daripada meluapkan ego, ada hal yang lebih penting dari menang atau kalah, yaitu kamu nak, calon buah hati. Semoga hamil bukan lagi alasan untuk marah. Semoga calon ibu selalu diberikan kekuatan untuk menyalurkan energi positif kepada janin. Aamiin ๐Ÿ™‚ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู โ€œJanganlah engkau marah, niscaya bagimu surgaโ€. Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Abid Dunya, Lihat Shahiihul jaamiโ€™ no. 7374. Navigasi pos Jurnal Santri โ€“ Emosi adalah luapan perasaan atau gejolak jiwa yang diekspresikan dalam tingkah laku. Emosi dapat ditunjukkan dengan perasaan senang, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Semua orang tentu pernah mengalamai itu. Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan akan mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mencaci maki, mengucapkan kalimat buruk, bercerai, bahkan saling membunuh. Marah adalah luapan emosi yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam SAW memberi perhatian besar terhadap masalah ini hingga beliau bersabda dalam satu hadis โ€œLa taghdob walakal Jannah janganlah marah maka bagimu surga.โ€ Berikut cara yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengendalikan amarah 1. Membaca Kalimat Taโ€™awudz. Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, โ€œSuatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda โ€œSungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taโ€™awudz A-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilangโ€. HR. Al-Bukhari dan Muslim. 2. Berusaha Diam dan Jaga Lisan. Diam merupakan perbuatan mulia dan salah satu cara untuk mengantisipasi muncul luapan amarah. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda โ€œJika kalian marah, diamlah.โ€ HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih. Rasulullah juga mengingatkan, โ€œSesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim 3. Mengambil Posisi Lebih Rendah. Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi, dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya. Rasulullah bersabda โ€œApabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.โ€ HR. Ahmad, Abu Daud dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth. 4. Ingat Hadis Ini Ketika Marah. Dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah SAW bersabda โ€œSiapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.โ€ HR. Abu Daud, Turmudzi 5. Segera Berwudhu atau Mandi. Marah itu datangnya dari setan dan setan diciptakan dari api. Maka orang yang marah dianjurkan berwudhu atau mandi untuk memadamkan amarahnya. Dari Urwah As-Saโ€™di, Nabi SAW bersabda โ€œSesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.โ€ HR. Ahmad dan Abu Daud. Sumber Continue Reading Judul di atas merupakan pesan Baginda Nabi Muhammad kepada umatnya tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim, โ€Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.โ€ HR. Thabrani. Lengkapnya adalah sebagai berikut; Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam โ€œBerilah aku wasiatโ€. Beliau menjawab, โ€œEngkau jangan marah!โ€ Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€œEngkau jangan marah!โ€ [HR al-Bukhรขri]. Marah merupakan sebuah bentuk perasaan yang menolak gangguan terhadap dirinya dalam bentuk perlawanan. Marah bisa diekspresikan dengan cara mendiamkan orang sekitar, berteriak kepada mereka yang membuatnya marah, kontak fisik seperti memukul, menjambak, menampar, meludahi, atau sebagainya, melemparkan barang ke arah orang yang memancing amarahnya, merusak barang yang ada di sekitar, hingga berbuat anarki yang bisa mencelakai seseorang. Bahkan tak jarang, amarah tersebut diarahkan dan dilampiaskan kepada orang di sekitarnya yang sama sekali tak ada kaitannya dengan masalahnya tersebut. Amarah yang dilampiaskan dalam bentuk seperti yang disampaikan tadi akan mengakibatkan banyak hal-hal buruk yang akan menimpa baik kepada orang yang mempertaruhkan nafsu amarahnya maupun kepada orang yang memancing amarah seseorang atau bahkan kepada orang yang sama sekali tidak ikut campur dalam masalah tersebut. Keburukan yang diakibatkan dari memperturutkan nafsu amarahnya seperti pertikaian, perselisihan, kesalahpahaman, perpecahan, penganiayaan, hingga tindak kriminal yang sangat jahat, yakni pembunuhan. Amarah pada manusia yang mengakibatkan berbagai hal buruk tersebut merupakan hasutan setan kepada seseorang yang sedang membara emosinya. Hasutan tersebut akan mudah merangsek masuk ke dalam benak seseorang yang dikuasai hawa nafsunya. Lalu, orang tersebut akan melampiaskan bentuk kemarahannya tanpa pikir panjang apa akibat yang akan diterimanya dan yang ia terima hanyalah penyesalan belaka. Pada dasarnya, marah merupakan salah satu emosi yang wajar yang dimiliki oleh seorang manusia. Menjadi tak wajar ketika amarah tersebut diungkapkan dengan cara yang melampaui batas hingga menyebabkan banyak kemudharatan. Rasulullah sendiri bersabda mengenai amarah dalam sebuah hadits yang berbunyi, โ€œKetahuilah, sesungguhnya amarah itu bara api di hati anak cucu Adam, bukanlah kalian melihat dua mata orang marah memerah dan urat-urat lehernya membesar.โ€ HR. Tirmidzi Rasulullah mengatakan kalau amarah merupakan bara api karena hal tersebut dapt menyambar siapa saja, termasuk menyambar diri sendiri. Bara api atau amarah dapat menghanguskan segala bentuk amalan kebaikan maupun citra baik yang selama ini dipupuk dan tumbuh subur dalam diri seseorang. Namun, sangat disayangkan dalam sekejap semua kebaikan itu lenyap tak bersisa. Rasulullah pun pernah menjelaskan bahwa dirinya juga bisa marah terhadap suatu perkara seperti yang beliau sabdakan dalam sebuah hadits yang artinya, โ€œAku ini hanya manusia biasa. Aku bisa senang sebagaimana manusia senang dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah.โ€ HR. Muslim Rasulullah pun pernah marah. Namun, marahnya Rasulullah bukan didasari karena kepentingan pribadinya yang terusik, melainkan karena ada seseorang yang melanggar aturan yang telah Allah tetapkan dalam syariโ€™at Islam. Marahnya Rasulullah pun tidak dilampiaskan dalam bentuk kekerasan, seperti berteriak, memukul, hingga menyakiti orang lain. Marahnya Rasulullah diungkapkan dengan cara mengatakan sesuatu dengan cara tegas yang kemudian menjadi landasan ilmu bagi masalah yang membuat beliau marah. Juga, tatkala Rasulullah marah pada saat beliau berdiri, maka Baginda Nabi Muhammad segera duduk dan ketika marahnya pada saat beliau sedang duduk, maka dengan segera beliau mengambil posisi berbaring. Sikap ini Rasulullah lakukan agar emosi beliau mereda dan patut kita tiru ketika api amarah sedang membara dalam hati kita. Sejarah pernah mencatat Rasulullah marah karena beberapa perkara yang dilanggar oleh para sahabatnya. Pertama, Rasulullah marah saat mendengar laporan bahwa dalam medan peperangan, Usamah bin Zaid membunuh orang yang sudah bersyahadat laa Ilaha illallah tiada Tuhan selain Allah. Usamah pun berdalih dengan mengatakan bahwa ia membunuhnya karena menyangka orang itu bersyahadat hanya untuk menyelamatkan diri. Nabi menyalahkan Usamah dan berkali-kali mengatakan, โ€œApakah engkau membunuhnya setelah dia mengatakan laa Ilaha illallah?โ€ HR. Bukhari. Dari riwayat ini kita bisa mempelajari bahwa haram hukumnya membunuh seseorang yang telah berikrar laa Ilaha illallah atau sudah masuk Islam. Dalam kesempatan lain, Rasulullah pernah marah tatkala ada salah seorang sahabat yang merayu Rasulullah agar tidak menghukum seorang wanita dengan cara memotong tangannya karena wanita tersebut kedapatan mencuri. Alasan sahabat tersebut adalah karena wanita itu merupakan seseorang yang terpandang dari salah satu suku terbesar di kaum Quraisy, yakni Bani Makhzum. Seketika raut wajah Nabi berubah karena marah Nabi tegaskan, โ€œApakah layak aku memberikan pertolongan terhadap tindakan yang melanggar aturan Allah?โ€ HR. Bukhari dan Muslim. Dari riwayat ini dapat kita ambil pelajaran bahwa kita harus terus menegakkan hukum Allah dengan snagat adik tanpa memandang status, golongan, suku, dan jabatan tersangka. Pernah juga suatu hari Rasulullah mendapati seorang lelaki menggunakan cincin emas yang melingkar di jarinya. Sontak, Rasulullah langsung mengambil dan membuang cincin tersebut seraya berkata, โ€œSalah seorang di antara kalian dengan sengaja menceburkan diri ke jilatan api dengan menggunakannya cincin emas di tangannya.โ€ HR. Muslim. Hadits ini memberitahu kita bahwa kaum Adam dilarang menggunakan perhiasan emas dalam bentuk apapun. Alasannya adalah atom pada perhiasan emas dapat menembus ke dalam kulit hingga masuk ke aliran darah. Jika ketika perhiasan tersebut dipakai dalam waktu yang lama, darah dan urine pada laki-laki bisa terkena efek sampingnya. Keduanya bisa memiliki kandungan atom emas yang melebihi batas. Efek buruknya adalah lelaki tersebut dapat menderita Alzheimer, sebuah gangguan neurologis yang mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan daya ingat. Bahkan bisa jadi orang tersebut mengalami perubahan kepribadian. Mengapa wanita tidak mengalami yang sama sehingga diperbolehkan menggunakan perhiasan berbahan dasar emas? Ini karena di dalam kulit dan tubuh wanita terdapat semacam lemak yang dapat menghambat meresapnya atom berbahaya dalam emas tersebut. Juga, wanita mengalami mentruasi rutin setiap bulannya sehingga atom yang telah terlanjur terserap dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui darah kotor dengan teratur. Dari beberapa kisah tentang marahnya Rasulullah tersebut, kita bisa memahami bahwa apa yang membuat Rasulullah marah adalah pelanggaran-pelanggaran aturan Allah yang dilakukan oleh para sahabatnya. Dari kisah tersebut juga tak nampak sekalipun kekerasan atau keburukan yang Rasulullah lakukan dengan dalih meluapkan amarahnya. Justru, sebaliknya, yang Rasulullah lakukan ketika marah adalah memberikan nasihat atas perkara yang dilanggar. Kelak, nasihat-nasihat inilah yang dijadikan landasan hukum atas pelanggaran yang sama di masa sekarang. Selain memberikan nasihat sebagai bentuk marahnya Rasulullah, ada beberapa cara yang beliau ajarkan yang harus umatnya ikuti dan amalkan ketika bara api amarah bergemuruh hebat di dalam hati. Cara-cara tersebut ialah; Membaca Taโ€™awuz Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, โ€œSuatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda โ€œSungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taโ€™awudz A-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilangโ€. HR. Al-Bukhari dan Muslim. Sebisa mungkin tidak berkata-kata Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, โ€œJika kalian marah, diamlah.โ€ HR. Ahmad. Rasulullah juga menasihati, โ€œSesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim Diam dan menahan diri untuk tidak melontarkan kata-kata sangat ampuh untuk dilakukan sebagai bentuk pencegahan diri mengatakan hal-hal yang akan menyakiti seseorang seperti, sumpah serapah, caci maki, menghina, dan merendahkan. Mengambil Posisi Lebih Rendah. Rasulullah bersabda, โ€œApabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.โ€ HR. Ahmad. Memposisikan tubuh semakin merendah dapat menurunkan ego dalam diri dan meredam gejolak amarah yang membuncah. Sebaliknya, amarah menuntut keadaan yang meledak-ledak sehingga apabila kita semakin memposisikan tubuh semakin tinggi, seperti terus menerus berdiri atau ketika duduk langsung berdiri saat marah, maka amarah tersebut akan semakin menjadi-jadi. Merendahkan posisi tubuh juga bisa menenangkan pikiran yang sempat terusik. Ingat Selalu Ada Allah Dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah SAW bersabda, โ€œSiapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.โ€ HR. Abu Daud, Tirmidzi Mengambil Wudhu dan atau Mandi Marah merupakan hasutan setan dan setan diciptakan dari api. Maka orang yang marah dianjurkan berwudhu atau mandi untuk memadamkan amarahnya. Dari Urwah As-Saโ€™di, Nabi SAW bersabda, โ€œSesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.โ€ HR. Ahmad dan Abu Daud. Itulah beberapa kisah Rasulullah ketika sedang marah dan bagaimana Rasulullah mengatasi amarahnya. Sebagai umatnya, kita wajib mencontoh dan mengikuti semua ajaran Rasulullah dan berusaha memahami apa yang beliau nasihatkan. Maha Sempurna Allah dengan menurunkan syariโ€™at Islam sebagai anugerah terbesar bagi umat manusia. Bagaimana tidak? Bahkan urusan tentang mengelola emosi saja tak luput dari perhatian Allah yang kemudia diajarkanNya lewat perantara Rasulullah. Inilah sebabnya kita harus terus menjaga keimanan dan ketaqwaan kita hanya kepada Allah karena Allah-lah yang telah dengan sangat apik mengatur dan mengurus kehidupan kita. Penulis, Dessy

janganlah engkau marah maka bagimu surga